Jumat, 08 April 2011

Artikel Musik Seriosa

Musik Seriosa?

Nesi, aku penasaran, nih, musik seriosa itu apa, sih?
Esti Pratiwi
Hai, Esti! Nesi akan jawab rasa penasaran kamu, hehehe. Simak penjelasan dari Nesi, yah. Dulu, jenis musik yang dikenal adalah pop, dangdut, dan seriosa. Namun, seiring berjalannya waktu, musik pop paling banyak disukai oleh masyarakat. Jadilah, musik ini menjuarai diantara dangdut dan seriosa.
Musik seriosa sering dibawakan dalam paduan suara. Foto: templebethor
Lama-lama, nih, musik seriosa makin menghilang. Memang jenis musik seriosa ini berbeda. Tingkat kesulitannya pun lebih tinggi dibandingkan pop dan dangdut. Bahkan tidak semua orang bisa dengan mudah mendengarkan alunan nada seriosa apalagi menikmatinya!
Pernah dengar sekelompok paduan suara dengan vokal yang berat? Nah, kira-kira seperti itulah musik seriosa. Teknik pembawaannya pun tidak gampang. Misalnya dari segi pernapasan, musik seriosa menuntut pernapasan diafragma.
Tak ketinggalan, ada teknik khusus dalam bersuara. Misalnya, ada getaran dalam vokalnya dan dibawakan dengan serius.
Akhir-akhir ini, musik ini sering dibawakan dalam kontes menyanyi di televisi. Enggak gampang untuk membawakan lagu dengan teknik vokal seriosa. Butuh keahlian khusus dan latihan. (Kidnesia/berbagaisumber)
kirim pertanyaanmu

Artikel Musik Pop

Artikel Musik Pop

Musik populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.
Musik populer pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan Musik Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke negara-negara lain sedunia.

Artikel musik stambul

Orkes musik Stambul Fajar

stambul2 ( Foto : koleksi Huzaini Sahib )

Dalam khazanah budaya   berkesenian masyarakat Belitong ada satu aliran kesenian hiburan yang penting untuk dilestarikan keberadaanya. Kesenian ini adalah jenis musik Orkes Stambul. Aliran musik sejenis  keroncong.
Sebagai sebuah produk kesenian yang telah melalui proses akulturasi budaya, sampai saat ini orkes Stambul masih tetap eksis dan sering ditampilkan dalam berbagai event kegiatan budaya masyarakat. Salah satunya sebagai pengisi acara hiburan malam pada acara Maras Tahun masyarakat Belitong.
Ciri khas musik Stambul adalah berirama mendayu-dayu. Bait atau liriknya lazim berupa  pantun ‘A B A B’  dalam tutur atau bahasa yang indah. Berisi puji-pujian, harapan dan ratapan hati dan kadang-kadang  terselip nasehat-nasehat. Simak saja petikan bait Stambul Anak Jampang yang dinyanyikan Alm. Chrisye dengan iringan orchestra Erwin Gutawa dalam albumnya “Dekade” :
Anak Kepiting Di Lubang Batu
Sudah Dilubang Merayap Lagi
Badanlah Miskin Tambah Piatu
Sudah Piatu Melarat Lagi

Artikel musik keroncong

Asal-Usul

Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

Ciri - Ciri Lagu Perjuangan

Ciri-Ciri lagu perjuangan:

  • kebanyakan diciptakan pada masa perjuangan sekitar tahun 1945 – 1950
  • Syair lagu biasanya dapat membangkitkan semangat perjuangan.

Bentuk komposisi lagu perjuangan ada dua macam, yakni lagu perjuangan dengan semangat berkobar (bentuk Mars), dan lagu-lagu yang menyentuh perasaan (bentuk Hymne).

Artikel Musik Perjuangan

Musik Perjuangan

Musik Perjuangan adalah musik yang diciptakan untuk membangkitkan rasa nasionalisme.

Artikel:
. Musik Perjuangan
Pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, komponis pejuang Indonesia turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan dengan menciptakan komposisi lagu yang disebut dengan lagu-lagu perjuangan. Lagu-lagu perjuangan dapat membangkitkan semangat juang untuk membela tanah air, misalanya lagu-lagu yang sudah ditetapkan sebagai lagu-lagu wajib Nasional.

Artikel lagu daerah

Menurut pendapat saya, lagu daerah adalah lagu khas yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang dalam suatu daerah mereka masing-masing. Lagu daerah kini tidak begitu diminati oleh para remaja. Mengapa demikian? padahal mereka telah dilahirkan dan dibesarkan di daerah yang penuh budaya. Harusnya mereka mencoba mencintai lagu daerah mereka. Bukan malah mencoba untuk mengacuhkan atau bahkan meniadakan. Saya rasa industri musik yang sekarang tidak begitu ketat seperti dulu, menjadikan para remaja lebih senang dengan warna musik yang dikatakan "hamburadul" dari pada lagu daerah.

CONTOH MUSIK DAERAH

Contoh musik daerah

  1. Daerah jakarta/betawi, misalnya gambang kromong dengan lagu-lagunya jali-jali,kicir-kicir, dan lain-lain.
  2. Daerah Sunda, misalnya calung, degung, anklung, gamelan,dengan lagu-lagu nya tokecang, bubuy bulan dan lain-lain.
  3. Daerah cirebon, misalnya tarling dengan lagunya warung pojok, dan lain-lain.
  4. Daerah jawa tengah, misalnya gamelan dengan lagu-lagunya jamuran, gundul-gundul pacul, gambang suling, dan lain-lain.
  5. Daerah sumatra, misalnya orkes melayu klasik dengan lagu-lagunya kambanglah bunga, tanjung katung, dan lain-lain.
  6. Daerah sulawesi, misalnya musik kulintang dengan lagu-lagunya ina ni keke, binde biluhuta, dan lain-lain.
  7. Daerah madura, misalnya gamelan sandur dengan lagu-lagunya tanduk majeng, karapan sapi, dan lain-lain.